Dulu, mungkin sekitar tahun 2006 kali ya, lupa deh. Saya sekali-kalinya pernah melihat pertunjukan capoeira di Jakarta. Saya enggak ngerti itu apaan. Tapi namanya cukup mencuri perhatian saya, “Capoeira.”
Selesai sampai di situ! Berjalan dengan waktu, masih hitungan jari, saya suka mencari-cari informasi tentang capoeira di internet. Semacam ada ketertarikan tapi masih level biasa gitu deh. Jadinya, ya udah, lupa lagi.
Mulai Tertarik Capoeira
Sampai tiba di sekitar tanggal 17 September 2017 (11 tahun sudah masa pencarian) ketika saya menghadiri acara Anlene, saya melihat lagi penampilan capoeira di booth komunitas. Kebetulan saat itu acaranya memang melibatkan komunitas masyarakat berolahraga, salah satunya ya ada capoeira itu.
Langsung dong saya intip-intip mereka bermain. Kemudian, dari mata jatuh ke hati, *alah… saya kok pengen banget mencoba capoeira ini. Tapi gimana caranya.
Berbekal PD, saya pun memberanikan diri bertanya ke salah satu personil yang sedang asik menjadi bagian dalam lingkaran capoeira.
Setelah bertanya pada satu orang, saya diarahkan pada seseorang untuk info lebih jelas. Dan yup, saya bertanya pada orang yang tepat. Yang ternyata saat ini beliau adalah pelatih di Bekasi, tempat saya berlatih. Happy banget begitu Bang Franky (yang saya tanyai soal info capoeira di Bekasi), dengan welcome menyarankan saya untuk hadir saat komunitas capoeira Bekasi berlatih setiap hari minggu jam 9.00 pagi di gor RM. Pondok Kenanga, Bekasi.
Oke sip, info dan nomor kontak bang Franky sudah saya kantongi, tinggal saya atur jadwal untuk datang ke tempat latihannya.
Mulai Bergabung dengan Komunitas Capoeira Bekasi
Singkat kata, tanggal 1 Oktober adalah momen di mana saya mencoba pertama kali Capoeira. Saat itu saya membawa si sulung Vinka untuk ikut. Dan kami berdua pun langsung trial, dan dilatih oleh Mba Mira. *namanya sama, hehehe.
Well, kesan pertama berlatih capoeira, saya sih aman, saya suka olahraga ini. Gabungan bela diri dan seni, sepertinya cocok sekali sebagai another proccess move on pengembangan diri saya di bidang olahraga setelah yoga.
Sayangnya, Vinka (putri saya), memutuskan untuk tidak ikut kembali latihan di minggu selanjutnya. Hmm, karena harapan dia untuk bergerak bukan yang seperti ini sih, dia maunya belajar atau les dance modern saja. Maklum… K-Pop lovers :D. It’s ok, saya juga enggak memaksanya. Saya menghargai keputusannya, toh yang penting dia sudah mencoba.
Foto di bawah ini momen pertama kali saya dan Vinka mencoba latihan Capoeira.
Latihan Capoeira lagi Bareng Zahran
Minggu selanjutnya, latihan kedua, saya ajak anak kedua saya, Zahran. Beda dengan kakaknya, mengajak Zahran harus sedikit dirayu. Dalam benak dia, itu seperti karate biasa. Which is, sebenarnya dia masih suka futsal dan renang selama ini.
Tapi saya enggak nyerah, dengan berbagai rayuan, saya bujuk Zahran, dan dia pun menyerah untuk ikut. Harapan saya mengajak Zahran, agar ia bisa menemukan karakter dirinya melalui hal yang ia sukai. Terutama dalam proses untuk menyalurkan tenaganya yang kadang memang butuh penyaluran yang pas.
Surprise! Setelah latihan pertama kalinya, Zahran meminta agar minggu depan ia kembali berlatih capoeira. Bisa jadi ia sangat terkesan karena ternyata capoeira memang seru dan menyenangkan. Apalagi saat Zahran ikut berlatih, langsung dapat arahan dan support dari Bang Franky dan juga teman-teman lainnya.
Alhamdulillah, tentulah, saya juga sangat mensupportnya. Padahal, tadinya, jika kedua anak saya tidak ada yang tertarik sama sekali dengan capoeira, ya sudah, saya juga tidak akan meneruskan latihannya. Tapi karena Zahran juga meminta saya untuk ikut berlatih, maka Ibu mana yang mampu menolak permintaan anaknya? Terlebih jika aktivitas tersebut bisa membantunya berkembang.
Meski ini artinya, saya harus ekstra mengeluarkan tenaga lagi (selain aktivitas yoga), dan tentunya nambah budget cyin, hahaha. Ya udahlah yaa, tetap semangat dan positif terus. *demi si buah hati.
Kami Akan Terus Berlatih
Dan hari minggu kemarin adalah latihan yang keempat kalinya untuk saya, dan ketiga kalinya untuk Zahran. So far kami menikmatinya bersama, dan saya bersyukur bisa menambah teman dan networking lagi bersama teman-teman di capoeira Bekasi. Mereka sangat welcome, ramah, dan juga saling mensupport. Alhamdulillah, itu yang terpenting.
Eh, ini udah kepanjangan deh. Meski memang masih ada yang pengin saya tulis sih, tapi nanti saja ya, sesi selanjutnya, biar enggak bosen. Intinya, percaya atau tidak, perkenalan dan pertemuan dengan capoeira Bekasi ini adalah hasil dari apa yang saya ciptakan selama ini, meski baru terealisasi 11 tahun kemudian sih.
Alam bawah sadar saya ternyata bekerja, dan saya benar-benar berkenalan langsung dengan capoeira dengan cara yang baik dan menyenangkan. Alhamdulillah.
Mau ikut latihan atau coba capoeira di area Bekasi? Datang aja ya, ke RM. Pindok Kenanga di dalam komplek Jaka Permai. Tempat latihannya sendiri ada di dalam RM Pondok Kenanga (gor). Jadwalnya setiap minggu jam 9.00 pagi sampai jam 11an. Pembayarannya setiap bulan kalau mau rutin latihan. Kalau mau trial, biasanya dipersilakan untuk mencoba langsung. Selanjutnya terserah Anda, hehehe.
Mau intip-intip dulu, coba aja cek ke instagram @capoeira_bekasi, kalau kamu teliti, pasti nemu wajah ekeh. *eh, apa sih :))
Franky says
haha…makasih feedback dan berbagi pengalamannya mba Mira..Usia dan kesibukan bukanlah halangan yang selalu kita jadikan excuse, senang sekali dengan tuilsan dan pengalaman barunya ini..makasih
Hani S. says
Makpoon, aku yoga aja belum terealisasi dan skr udah mupeng sama olahraga satu ini gara2 baca postingan ini, haha.
Semangat sehat ya Makpon, nuhun sharing serunya.
Smooch
zata says
aku pun dari dulu pengennn, tapi gak pede karena masih keberatan badan, hihihi…
Sandra Hamidah says
Wah penasaran dari zaman kuliah belum sempet lihat pertunjukannua, tfs Mak;)