“Eh, apa kabar ya teman kita R?”
“Iya, ya. Masih kemoterapi enggak?”
“Kamu tahu, enggak, teman kita S juga kena kanker payudara?”
“Ya Allah, semoga mereka kembali sehat dan pulih seperti sedia kala, ya.”
“Aamiin.”
Percakapan di atas adalah sedikit dari bagian percakapan lainnya ketika saya dan beberapa teman berusaha mencari tahu kabar teman-teman kami, yang kami dengar sedang mengalami musibah, sakit.
Iya, sakit kanker payudara. Sebuah penyakit yang saya sendiri takuti, dan tidak pernah ingin membayangkannya. Tentu bukan hal yang mudah ketika divonis bahwa bagian tubuh mengalami sebuah penyakit yang konon bisa mematikan nomor 1 untuk kaum perempuan ini. Membayangkannya saja, saya bergidik.
Bicara soal kanker payudara, nah… pekan lalu saya menghadiri undangan Blogger Gathering, dan seminar tentang Breast Cancer Awareness dari OMNI Hospitals bersama teman bloger lainnya. Awalnya, sempat berpikir “Duh, jauh amat kudu ke Alam Sutra.” Tapi karena saya juga butuh informasi mengenai kanker payudara ini, jarak seharusnya tidak jadi masalah, biar pinteran dikit gitu ya, dan bisa waspada tehadap penyakit ini.
Tiba di OMNI Hospitals ba’da Ashar, dan setelah semua teman blogger dan influencer hadir, acara pun dibuka dengan santai. Hadir diantara kami adalah Dr. dr. Denni Joko, Sp.B(K)Onk yang saya yakin jam terbangnya sudah sangat panjang menghadapi kasus perempuan yang terkena penyakit ini. Terbukti dari pemaparannya yang detail dan mencerahkan.
Fakta mengenai Kanker payudara
Berdasarkan data statistik, yang juga dijelaskan oleh dr. Denny , 1 dari 8 wanita di dunia didiagnosa menderita kanker payudara. Kalau dikalikan, berapa banyak coba yang mengidap penyakit tersebut dalam setahun.
Tapi sebenarnya, kenapa sih, kanker payudara ini menyerang kaum perempuan? Sebenarnya enggak hanya ke kaum perempuan sih, laki-laki juga bisa terkena. Hanya saja risiko terbesar adalah perempuan.
Dan risiko tersebut muncul dikarena sebab berikut :
- Bertambahnya usia semakin memperbesar risiko
- Riwayat keluarga dengan kanker payudara, khususnya apabila kanker terjadi pada usia muda, karena 5 – 10% kanker disebabkan oleh faktor keturunan
- Paparan radiasi
- Obesitas
- Mengalami menstruasi pertama pada usia sebelum 12 tahun
- Mengalami menopause pada usia lebih tua
- Memiliki anak pertama pada usia di atas 35 tahun
- Wanita yang belum pernah hamil
- Wanita yang melakukan terapi hormon post menopause
- Konsumsi minuman alkohol secara berlebih
Coba dicek-cek lagi, apakah kita mengelami faktor risiko seperti tersebut di atas? Bukan menakut-nakuti sih, tapi semoga dengan mengetahui hal ini, kita jadi lebih waspada, dan segera melakukan pengecekan.
Ayo, lakukan Deteksi Dini!
Sebelum terlambat mengetahui, dan akhirnya menyesal dan bersedih. Ayo deteksi dini tentang kanker payudara dengan :
- SADARI (periksa payudara sendiri). Saya yakin teman-teman sudah banyak tahu bagaimana melakukan pemeriksaan sendiri. Kalau lupa, di bawah ini saya lampirkan fotonya ya sebagai acuan.
- Selain SADARI, Lakukan juga SADANIS (Periksa Payudara Klinis) yaitu pemeriksaan dilakukan oleh dokter Pemeriksaan dilakukan oleh dokter Spesialis Bedah Onkologi sekurang-kurangnya 3 tahun sekali atau apabila ditemukan adanya kelainan saat dilakukan pemeriksaan SADARI.
- Dan terakhir, lakukan pemeriksaan USG Payudara untuk wanita dengan usia di bawah 35 tahun atau Mamografi untuk wanita berusia di atas 35 tahun. Pemeriksaan diulang setiap 2-3 tahun, atau setiap tahun jika sudah menginjak usia 50 tahun.
Andai saja kita boleh memilih, tentu kita semua inginnya selalu dalam keadaan sehat wal’afiat. Namun kadang takdir tidak bisa kita hindari.
Ada banyak di luar sana perempuan yang sedang berjuang melawan penyakit ini. Penanganannya pun berbeda-beda. Sebagian beranggapan bahwa jika seseorang terkena kanker payudara, maka sudah pasti akan dilakukan tindakan operasi pengangkatan payudara. Dari beberapa kasus teman saya, saya juga melihatnya seperti itu. Tetap menurut dokter Denny , kasus kanker payudara harus di analisa dulu. Di OMNI Hospitals sendiri, jika seseorang menemukan gejala penyakit ini, maka akan dilakukan pemeriksaan melalui Oncology Center, yang terdiri dari deteksi dini, pemeriksaan USG, Mamografi, Biopsi, pembedahan, kemudian kemoterapi. Jadi, enggak serta merta langsung dilakukan pembedahan ya, gaes.
Tentang OMNI Hospitals
Pekan lalu itu, pertama kalinya sih saya datang ke OMNI Hospitals yang ada di Alam Sutra. Kesan pertama, ini rumah sakit ‘mevvah’ banget ya, hehehe. Tapi memang sudah lama dengar nama OMNI Hospitals ini.
Berdiri sejak 1972, didukung oleh 311 dokter spesialis, OMNI Hospitals dilengkapi Layanan Unggulan (Centers of Excellence) yaitu Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah, Pusat Layanan Saraf dan Bedah Saraf, Pusat Layanan Bedah Tulang dan Traumatologi, Pusat Layanan Bedah Onkology, Pusat Layanan Bedah Saluran Cerna, Pusat Layanan Bedah Urologi, dan Pusat Layanan Penyakit Kawasaki. Pusat Layanan Unggulan ini pun didukung oleh dokter-dokter spesialis dan sub-spesialis berkompetensi tinggi di bidangnya serta alat- alat penunjang medis berteknologi terkini dan modern.
Semoga…
Semoga saja kita tidak akan menginap di rumah sakit, ya. Tetapi untuk sekadar check up, itu penting ya, gaes. Terkhusus untuk tema yang saya bahas di tulisan kali ini.
Ayo SADARI sejak dini, sebelum semuanya terlambat. Selalu komunikasikan ke dokter setiap keluhan, dan tetap menjaga pola hidup yang baik. Sehat itu pilihan, selama bisa memilih sehat, maka sebaiknya kita jaga kesehatan tubuh sebaik-baiknya.
Kalau ada pertanyaan mengenai kanker payudara, kamu bisa klik link berikut. Dapatkan juga penawaran khusus untuk USG payudara di OMNI Hospitals Alam Sutera dengan klik di atas.
Nchie Hanie says
Bener2 harus SADARI yaaa, yang terkadang suka lupa karena kesibukan masing2.
Makasih Remindernya
Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan. Amiin
Mira Sahid says
Aamiin
Yoganeka says
Kanker harus diwaspadai dari dini dan apabila ditemukan bisa diobati dengan baik. Maka itu kita harus sering check dan mengetahuinya, terlebih apabila kita ada keturunan.
Mira Sahid says
Sepakat, terima kasih sudah mampir